12 Mei, 2008

Mmmmmm

Akhirnya bisa posting blog lagi, setelah menghilang.....

Sebenernya sih sempet beberapa kali buka blog, tapi ga tau kenapa gak bisa-bisa, padahal udah kuangeeeeeeeeeeeeennnnnnnnnn buanget pengen nulis disini huehehehe.
Well, bingung juga ni mo nulis apa..

Aniwei makasi buat yang udah berkunjung disini, walaupun pasti langsung nyesel pas ngeliat isi blog ini yang kebanyakan gak pentingnya, makanya segeralah kembali ke jalan yang benar ^_^ tapi tenang gw pasti link balik kok. Gw lagi sebel banget nih, tulisan2 gw alias cerita2 novel gw yang udah gw tulis dengan susah payah, eh pada menghilang ga jelas gitu, emang sih gw juga yang salah, soalnya gw nulisnya cuma di kertas yang gampang banget berceceran kemana-mana. Kayaknya udah gw simpen baik2 deh, tapi kok tueteep aja ada yang ilang. Padahal gw udah nulis dengan susah payah dan dengan daya khayal yang tinggi (alah..) masiih aja ilang juga. Emang dasar nasibbb sibb. Mumpung ada satu yang gw inget, gw tulis disini aja deh..

1st Chapter

Antara mimpi dan tidak, sayup-sayup Kiran mendengar lagu Happy Birthday dinyanyikan. Sepertinya dia kenal suara itu. Perlahan Kiran membuka matanya, sesosok pria yang sudah lama dia rindukan telah ada dihadapannya. Bram...tidak mungkin, tidak mungkin dia. Pikirnya dalam hati. Lalu ia mengerjapkan matanya, sosok itu pun hilang. Dan terlihatlah teman-temannya satu per satu masuk dari pintu kamarnya. Yuna, Stefan, Debby, Moran, Lisa dan Zacky bergantian masuk ke kamarnya. Yuna yang paling depan membawa kue ulang tahun yang besar dengan lilin berangka 23 diatasnya.

"Aaaa surprice party." pekik Kiran kegirangan. "Jahat banget gak bilang-bilang."
"Yee kalo bilang-bilang namanya bukan suprice atuh neng." ujar Yuna sambil menyodorkan kuenya kepada Kiran. "Make A Wish dulu ya non sebelum ditiup."
"Minta cowok aja Ran, masa udah setahun ngejomblo mulu sihh." ledek Stefan.
"Sebenernya yang mau sih banyak. Kirannya aja yang terlalu milih." timpal Debby
"Kalo cowoknya kayak Bram, baru Kiran mau." ujar Lisa sambil ketawa.


Mendengar nama itu, muka Kiran sontak berubah murung. Memang selama ini hanya orang itu yang terus mengisi hatinya. Walaupun sudah sejak setahun yang lalu Bram pergi meninggalkan Kiran untuk selama-lamanya. Kecelakaan pesawat sudah merenggut kebahagiaan Kiran sejak hari itu. Bram adalah kekasih Kiran, dia merupakan seniornya waktu kuliah. Bagi Kiran Bram adalah sosok yang sempurna, tubuhnya yang tinggi atletis, dengan wajah bergestur tegas, serta sikapnya yang perhatian, pengertian, lembut, dan romantis telah membuat Kiran sangat bahagia memiliki pacar seperti Bram. Bahkan Kiran sering kali cemburu bila ada cewek-cewek yang mendekati Bram, tapi Bram hanya mencintai Kiran, itu yang buat Kiran tambah sayang sama Bram. Sampai kecelakaan itu menghilangkan semua kegembiraan di wajah Kiran.

"Aduh si Lisa nih merusak suasana aja deh." ujar Yuna ketika melihat muka Kiran murung. "Udah jangan dengerin Lisa, buruan tiup lilinnya nih Ran, gw kan cape meganginnya."

Kiran lalu memejamkan matanya, berdoa semoga dia bisa menemukan soulmate-nya yang seperti Bram. Dan semoga Bram tenang di alam sana. Lalu ia tiup lilin di atas kue tartnya itu.

"Yuk, kita ke ruang makan aja, potong kuenya." ajak Kiran ke temen-temennya.
"Eits..tunggu dulu, kita punya hadiah nih buat lo. Sebelum dapet cowok yang bisa dipeluk, mending lo peluk ini dulu deh." Debby mengeluarkan boneka Teddy Bear yang besar dari belakang Moran. Pantesan dari tadi tangannya Moran kebelakang mulu. Ternyata sibuk megangin boneka toh.

Setelah menerima boneka itu, Kiran dan yang lain pergi keruang makan. Sampai disana, ternyata sudah ada kejutan lain dari mamanya. Semalam mamanya Kiran sudah menyiapkan brownies kesukaannya Kiran.

"Duh, mama..makasih ya." ucap Kiran sambil mengecup pipi mamanya.
"Sama-sama sayang, oya..ada surat tuh buat kamu. Mama taruh di meja depan."
"Dari siapa ma?"
"Gak tau, gak ada nama pengirim di amplopnya."

Penasaran, Kiran langsung berlari kecil ke ruang depan, diatas meja dilihatnya surat beramplop putih itu. Ia langsung membuka isinya, dan betapa terkejutnya ia melihat apa yang ada didalam amplop itu. Sebuah tiket ke Bali dan sebuah surat....

Selamat Ulang Tahun tuan putriku, semoga kau selalu dilindungi Tuhan. Aku hanya ingin kau tau, meski waktu mengambil seluruh ragaku, aku selalu milikmu yang mencintaimu.
i love u,
B.W

Ini...tulisan Bram...gak mungkin..
Brukk! Kiran pingsan..

-end chapter one-

segitu dulu yah, nanti disambung lagi ok...

2 komentar:

Anonim mengatakan...

OUT NOW AT A GOOD BOOKSHOP - Gramedia etc.- NEAR YOU!!!
Ciao Italia: Catatan Petualangan Empat Musim
Penulis: Gama Harjono
Penerbit: Gagasmedia, 2008


Buku ini mengajakmu untuk melewati ruang-ruang kelas universitas di Italia, galeri seni ternama, sampai pesta-pesta mahasiswa Eropa yang seru.

Catatan penulis akan membawamu menikmati tempat-tempat di pelosok Mediterania, mulai dari kota metropolis berusia lebih dari dua milenium hingga desa terpencil yang menyimpan banyak harta karun seni dan kejutan tak terduga (buktikan dengan foto-fotonya yang fantastis). Plus tip backpacking ekonomis: mendapat akomodasi gratis di Eropa, mencari tiket, hostel dan makanan murah selama perjalanan.

Setiap kisah dan suka-duka saat berusaha mengenal Italia, ditoreh dengan sebuah kejujuran dari seseorang yang akhirnya terlalu mencintai negeri Pasta ini.

Anonim mengatakan...

ah...., senengnya.....